Kamis, 15 Januari 2015




 
 perkenalkan, jajanan sehat dan enak... kerupuk PERANG (Petai Garang)
kerupuk ini berasal dari hasil karya tangan mahasiswa UMMgl
yang kreatif melalui program PKM
Coba dan Nikmati rasa dan dapatkan manfaatnya...
Harga hanya Rp. 1000,- per bungkus
dijamin mak Nyus...
Ilustrasi pertumbuhan inflasi. Diprediksi 6,47% tahun ini. 
Bisnis.com, JAKARTA-- Baru berjalan satu semester, proyeksi inflasi Indonesia pada 2015 dalam Survei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (SPIME) kuartal II yang dilakukan Bank Indonesia mengalami perubahan yang signifikan menjadi 6,47% atau lebih tinggi dari proyeksi survei kuartal sebelumnya yang berada di level 5,67%.
Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti mengatakan seiring berjalannya semester I/2014, desakan berbagai kalangan pada pemerintah untuk menaikan harga BBM semakin terlihat. Keenganan pemerintah saat ini mengeksekusi langkah tersebut diprediksi akan dilakukan pemerintah baru nantinya pada tahun depan.
“Yang dominan sih di kuartal II sudah lebih kegambar arah capres terkait kenaikan harga BBM. Selain itu pasti ada penyesuaian kenaikan harga listrik juga. Kita pun memprediksi tahun depan di level 6,7%-7%,” ujarnya, Senin (21/7/2014).
Dalam laporan hasil survei yang dirilis belum lama ini ditunjukkan sebanyak 53,3% responden memperkirakan tingkat inflasi di Indonesia pada 2015 berada di kisaran 6,1%-7% (mpe: 6,47%, yoy). Jumlah responden memperlihatkan adanya penambahan dari survei pada kuartal I/2014 yang hanya sebanyak 23,31% dari total responden.
Sementara 36,09% responden yang memprediksi inflasi 2015 di kisaran 5,1%-6% (mpe: 5,67%, yoy) pada survei kuartal I/2014 turun drastis hingga bersisa 6,7% responden pada survei kuartal II/2014. Tidak ada perbedaan penjelasan faktor pemicu perubahan tersebut.
Penjelasan terkait tingkat inflasi dalam hasil survei tersebut dinyatakan, “Responden memperkirakan laju inflasi tahun 2015 akan dipengaruhi oleh performa nilai tukar rupiah, ketersediaan barang, dan distribusi barang yang stabil.”
Destry menegaskan salah satu kebijakan strategis yang harus diambil  pertama kali pemerintah baru memang berkaitan dengan energi khususnya terkait subsidi BBM. Imbas dari keputusan tersebut, pemerintah harus menghadapi laju inflasi yang akan berada di atas asumsi laju inflasi tahun ini walaupun tidak seperti 2013 sampai 8,38%.
Dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 2015 yang ekspansi namun perlahan di 5,6% (kisaran asumsi pemerintah di 5,5%-6%) seiring dengan prediksi penguatan investasi, lanjut dia, laju impor pun akan cenderung naik. Hasil hitungan dia dengan Tim Mandiri dinyatakan setiap kenaikan 10% harga BBM akan berimbas pada kenaikan laju inflasi 0,8%-1%. Artinya, jika terjadi kenaikan harga BBM sebesar 30%, laju inflasi akan bertambah 2,4%-3%.
Namun demikian, asumsi tersebut dipakai jika kenaikan harga BBM terjadi pada kuartal I/2015. Jika langkah strategis itu dilakukan diluar itu dengan kenaikan harga yang lebih tinggi, lanjut Destry, inflasi pun akan lebih tinggi. “The sooner the better. Jadi penghematan APBN-nya lebih terasa dan bisa dipakai untuk pen
Indeks Harga Saham Gabungan mengawali perdagangan hari Kamis (15/1) dengan kenaikan 20,77 dari penutupan perdagangan kemarin sore. IHSG berada di level 5.180 dan terus bertambah 23,087 poin. Hingga pukul 09.25 IHSG berada di level 5.182,76. Sebanyak 136 saham mengalami kenaikan, 59 saham turun dan 59 saham dilaporkan stagnan. Volume penjualan mencapai 1,05 miliar lot saham dengan nilai transaksi 746,74 miliar rupiah.
Pasar global AS sendiri pagi ini ditutup melemah untuk keempat kalinya. Indeks Dow Jones ditutup menurun 1,06 persen, sedangkan indeks S&P 500 turun 0,58 persen. Sementara, di pasar Asia Indeks Nikkei Jepang menguat 0,67 persen dan indeks KOSPI Composite Korea Selatan juga naik tipis 0,06 persen.
- See more at: http://www.idntimes.com/berita/read?kat=2&id=5721#sthash.tvqJjwdw.dpuf
gelolaan lainnya yang lebih produktif.”



Sumber : http://finansial.bisnis.com/read/20140721/9/244961/inflasi-2015-diprediksi-647



 Menkeu Nilai Keputusan BI Tepat
Indeks Harga Saham Gabungan mengawali perdagangan hari Kamis (15/1) dengan kenaikan 20,77 dari penutupan perdagangan kemarin sore. IHSG berada di level 5.180 dan terus bertambah 23,087 poin. Hingga pukul 09.25 IHSG berada di level 5.182,76. Sebanyak 136 saham mengalami kenaikan, 59 saham turun dan 59 saham dilaporkan stagnan. Volume penjualan mencapai 1,05 miliar lot saham dengan nilai transaksi 746,74 miliar rupiah.
Pasar global AS sendiri pagi ini ditutup melemah untuk keempat kalinya. Indeks Dow Jones ditutup menurun 1,06 persen, sedangkan indeks S&P 500 turun 0,58 persen. Sementara, di pasar Asia Indeks Nikkei Jepang menguat 0,67 persen dan indeks KOSPI Composite Korea Selatan juga naik tipis 0,06 persen.
- See more at: http://www.idntimes.com/berita/read?kat=2&id=5721#sthash.tvqJjwdw.dpuf
Komisi Pengawasan dan Persaingan Usaha (KPPU) mengatakan kecewa dengan kebijakan menaikkan tarif batas bawah tiket pesawat yang diambil oleh Menteri Perhubungan. Menurut Ketua KPPU, Nawir Messi, langkah Kemenhub itu tidak bisa menjamin keselamatan penumpang, karena keselamatan berkaitan dengan pengawasan bukan pada besaran tarif.
Meski tarif dinaikkan hingga dua kali lipat, tak ada jaminan soal keselamatan tanpa pengawasan. Bagi Nawir, kenaikan tarif batas batas bawah itu hanyalah kambing hitam buruknya pengawasan sektor udara. Bagi Nawir, langkah menaikkan tarif tersebut merupakan langkah terburu-buru dan lebih baik jika Kemenhub menunggu hasil investigasi untuk menjawab penyebab kecelakaan pesawat yang menimpa AirAsia
- See more at: http://www.idntimes.com/berita/topik?id=14#sthash.S2RmfMh1.dpuf

JAKARTA - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di level 7,75 persen. Padahal, pemerintah akan menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Sebelumnya, pada 18 November 2014 lalu,"> BI menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin (bps) dari 7,50 persen menjadi 7,75 persen.
Menanggapi hal ini, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyebut, dengan ditahannya suku bunga acuan atau BI Rate merupakan keputusan yang tepat.
 
"Saya kira sudah pas keputusannya, saya bilang sudah pas," ucap Bambang di Kantor Kemenko bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (15/1/2015).
Bambang menjelaskan, yang terpenting saat ini adalah bagaimana menjaga stabilitas.
"Kondisi begini karena kita harus jaga stabilitas," imbuhnya.
Dirinya pun tidak dapat mengetahui kapan BI Rate diturunkan lagi atau dinaikkan. Menurut Bambang, hal tersebut kondisional. "Nanti saja yah," paparnya.

Indeks Harga Saham Gabungan mengawali perdagangan hari Kamis (15/1) dengan kenaikan 20,77 dari penutupan perdagangan kemarin sore. IHSG berada di level 5.180 dan terus bertambah 23,087 poin. Hingga pukul 09.25 IHSG berada di level 5.182,76. Sebanyak 136 saham mengalami kenaikan, 59 saham turun dan 59 saham dilaporkan stagnan. Volume penjualan mencapai 1,05 miliar lot saham dengan nilai transaksi 746,74 miliar rupiah.
Pasar global AS sendiri pagi ini ditutup melemah untuk keempat kalinya. Indeks Dow Jones ditutup menurun 1,06 persen, sedangkan indeks S&P 500 turun 0,58 persen. Sementara, di pasar Asia Indeks Nikkei Jepang menguat 0,67 persen dan indeks KOSPI Composite Korea Selatan juga naik tipis 0,06 persen.
- See more at: http://www.idntimes.com/berita/read?kat=2&id=5721#sthash.tvqJjwdw.dpuf
etiga, papar dia, permasalahan utama inflasi pada bahan makanan dan barang-barang konsumsi pokok ialah pada ketersediaannya (suplai) sehingga seharusnya diatasi dari sisi menambah pasokannya bukan menambah suku bunga acuan. Keempat, tambah dia, kenaikan BI rate telah membuat perbankan harus (mau tidak mau) melakukan penyesuaian suku bunganya sehingga lebih tinggi dari seb - See more at: http://ekonomi.inilah.com/read/detail/2170384/analis-berharap-bi-tetap-pertahankan-bi-rate-775#sthash.A5ahrLxP.dpuf
etiga, papar dia, permasalahan utama inflasi pada bahan makanan dan barang-barang konsumsi pokok ialah pada ketersediaannya (suplai) sehingga seharusnya diatasi dari sisi menambah pasokannya bukan menambah suku bunga acuan. Keempat, tambah dia, kenaikan BI rate telah membuat perbankan harus (mau tidak mau) melakukan penyesuaian suku bunganya sehingga lebih tinggi dari seb - See more at: http://ekonomi.inilah.com/read/detail/2170384/analis-berharap-bi-tetap-pertahankan-bi-rate-775#sthash.A5ahrLxP.dpuf
Hobbi

kali ini saya akan bercerita tentang hobi yang saya miliki. sebenarnya ada banyak aktivitas yang saya sukai, seperti futsal dan memancing sebagai contohnya.  aktivitas pertama yaitu memancing, memancing ikan tentunya. Awal mula saya hobi memancing dimulai saat masih usia kanak-kanak, yang sering sekali diajak oleh alm. ayah saya, dan kemudian juga menjadi hobi saya. Menurut saya memancing bukanlah hal yang membosankan, dengan memancing, saya dapat merasakan ketenangan disaat mendapatkan masala, atau yang lebih sering disebut dengan sabar. Bagi saya, memancing merupakan hal yang sangat menyenangkan, meskipun kadang-kadang juga sedikit melelahkan. Untuk yang kedua saya suka berbagai jenis olahraga, namun yang aling saya sukai adalah futsal, meskiun dibilang hobi yang mahal, namun tetap mennyenangkan, tinggal bagaimana kita memanajemen uang saja. Sampai saat ini, dua hobbi saya yaitu memancing dan futsal masih rutin saya lakukan disela-sela aktivitas kampus yang padat, namun tetap, kuliah yang nomor satu.