Rabu, 08 Oktober 2014

E-Goverment

 

Pengertian E-govermen

World Bank memberikan definisi untuk istilah e-government yaitu penggunaan teknologi informasi oleh badan-badan pemerintahan yang memiliki kemampuan untuk mewujudkan hubungan dengan warga negara, pelaku bisnis dan lembaga-lembaga pemerintahan yang lain.

Di Kanada, konsep e-government yang diterapkan didalamnya lebih menekankan pada public services atau pelayanan untuk publik (dalam pengertian ini berarti masyarakat), dimana diwujudkan pada pelayanan dari pemerintah kepada warga negara secara online seperti dalam situs portal pemerintah (http://www.canada.gc.ca/) dan warga negara bisa mendapatkan informasi dan pelayanan dari pemerintah federal, propinsi dan lokal dalam situs tersebut.
  Sedangkan konsep yang diusung oleh EZ Gov, selaku konsultan dalam penerapan e-government, memiliki pengertian penyederhanaan praktek pemerintahan dengan mempergunakan teknologi informasi dan komunikasi, dimana dari pengertian tersebut dibagi lagi menjadi dua pembidangan, yaitu :
 
* online sevices: adalah bagaimana pemerintah menjalankan fungsinya ke luar baik itu masyarakat maupun kepada pelaku bisnis. Tetapi yang terpenting disini adalah pemerintah menawarkan pelayanan yang lebih sederhana dan mudah kepada pihak yang terkait, contohnya seperti pembayaran retribusi, pajak properti atau lisensi.

* government operations: adalah kegiatan yang dilakukan dalam internal pemerintah, lebih khusus lagi adalah kegiatan yang dilakukan oleh pegawai pemerintah seperti electronic procurement, manajemen dokumen berbasiskan web, formulir elektronik dan hal-hal lain yang dapat disederhanakan dengan penggunaan internet.
  

Tujuan Penerapan E-government
e-government diterapkan dengan tujuan bahwa hubungan pemerintah baik dengan masyarakatnya maupun dengan pelaku bisnis dapat berlangsung secara efisien, efektif dan ekonomis. Selain itu tujuan penerapan e-government adalah untuk mencapai suatu tata pemerintahan yang baik (good governance).


Penerapan E-government

Pertama-tama yang harus dilihat adalah bagaimana sistem pemerintahan berjalan sebelum penerapan e-government, karena untuk menjalankan e-government diperlukan suatu sistem informasi yang baik, teratur dan sinergi dari masing-masing lembaga pemerintahan, sehingga dari kesemuanya itu bisa didapatkan suatu sistem informasi yang terjalin dengan baik. Karena dengan sistem informasi yang demikian akan memudahkan pemerintah dalam menjalankan fungisnya ke masyarakat.

Kemudian dalam konteks e-government, maka kita akan berbicara mengenai sistem informasi yang berbasiskan komputer, karena untuk mewujudkan e-government tidak ada jalan lain bahwa yang harus dilakukan pertama-tama adalah mengotomatisasi semua unsur yang terdapat dalam sistem informasi dan untuk memperlancar otomatisasi tersebut maka dipergunakanlah teknologi ICT yang dapat mendukung yaitu komputer.  



 Permasalahan yang ada dalam bidang teknologi informasi di Indonesia, seperti yang dinyatakan oleh Bambang Bintoro Soedjito, Deputi Bidang Produksi, Perdagangan dan Prasarana BAPPENAS, dalam makalahnya yang berjudul "Kerangka Kerja dan Strategi Pengembangan Teknologi Informasi Nasional (N-IT Framework), yaitu:  

a. Efisiensi dan produktivitas dalam pembelanjaan TI
b. Kurang jelasnya tujuan investasi TI
c. Kurangnya koordinasi proyek TI, sehingga sistem yang tumpang tindih dan tingkat integrasi yang   rendah
d. Hambatan dalam pengelolaan administrasi TI
e. Munculnya digital divide antara negara maju dan berkembang serta antar daerah di Indonesia. 



Visi dari Kerangka Teknologi Informasi Nasional (KTIN), adalah untuk mewujudkan Masyarakat Telematika Nusantara berbasis pengetahuan di tahun 2020, dengan berlandaskan faktor-faktor seperti di bawah ini:

* Prasarana, yang terdiri dari prasarana TI dan telekomunikasi (information and communication technology/ICT), sumber daya manusia dan industri TI.
* Hukum, yang akan ditegaskan dalam perangkat hukum Telematika.
* Organisasi, yaitu Badan Koordinasi TI Nasional.
* Keuangan, dengan menjalankan mekanisme pendanaan dengan paradigma baru. 

Dengan landasan seperti yang telah disebutkan diatas maka akan dibangunlah pilar-pilar yang akan menunjang terwujudnya tujuan dari KTIN ini. Pilar-pilar penunjang itu terdiri dari : 

* E-business untuk mendukung usaha kecil dan menengah (UKM)
* TI untuk pendidikan
* E-government for good governance
* masyarakat berbasis TI (IT based society)
* E-democracy





Sumber : (1)

B2B (Business to Business)

Merupakan sistem komunikasi bisnis antar pelaku bisnis dalam hal ini adalah antar perusahaan secara elektronik.

Karakteristik

  • Trading Partners yang sudah diketahui dan umumnya telah memiliki hubungan yang cukup lama. Dengan demikian model komunikasi dapat disusun sesuai kebutuhan dan kepertayaan (Trust) 

  • Pertukaran data berlangsung berulang-ulang secara berkala dengan format yang telah disepakati bersama

  • Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirim data, tidak harus menunggu partnernya.

  • Model yang umum digunakan adalah peer-to-peer, dimana processing intelligence dapat didistribusikan ke kedua pelaku bisnis.

     

 Klasifikasi B2B exchange :

a. systematic sourcing : pembelian dilaksanakan jangka panjang

b. spot sourcing : pembelian tidak direncanakan

c. vertical exchange : pertukaran dimana anggotanya berada dalam satu industri

d. Horizontal exchange : pertukaran material dengan industri yang berbeda


B2B marketplace


One to Many
: pasar yang dikelola oleh satu perusahaan yang menyediakan mulai dari katalog penawaran produk dan harganya.
Many to One : pasar yang dikelola oleh banyak perusahaan untuk mendapatkan satu pembeli melalui tender.
Same to Many : gabungan dari beberapa perusahaan sejenis yang menggabungkan produk mereka untuk ditawarkan kepada banyak pembeli.
Many to Some : perusahaan-perusahaan yang menggabungkan katalog pembelian mereka untuk menarik perusahaan supplier untuk mendapat harga yang lebih murah.
Many to Many : pasar dimana banyak perusahaan penjual dan pembeli yang memungkinkan terjadinya lelang yang dinamis.


Manfaat dan keunggulan B2B
a. Hemat waktu dan praktis : pelanggan tidak perlu mencari kebutuhan dalam katalog produk
b. Efektif dan efisien : pelanggan tidak perlu berlama-lama dalam negosiasi
c. Keuntungannya besar : tanpa biaya administrasi atau surat menyurat
d. Kerahasiaannya terjamin
e. Transaksi mudah dipantau

Kesuksesan B2B ditentukan oleh banyaknya network, kedekatan network dan support dari network tersebut. Bila pelaku bisnis lain mempunyai poduk yang sama, maka akan terjadi yang namanya mencari dukungan dealer, yang menyebabkan perang harga, fasilitas kredit dan entertainment, lebih rumit lagi apabila dealer yang dipercayai ikut di beberapa pihak.






Sumber : (1) (2) (3) (4)

Rabu, 01 Oktober 2014

E- Commerce


E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 miliar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.
Istilah "perdagangan elektronik" telah berubah sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti penggunaan EDI untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian atau invoice secara elektronik.
Kemudian dia berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunyai istilah yang lebih tepat "perdagangan web" — pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web melalui server aman (HTTPS), protokol server khusus yang menggunakan enkripsi untuk merahasiakan data penting pelanggan.
Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.


Electronic commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.


Kalakota dan Whinston (1997) mendefinisikan EC dari beberapa perespektif berikut :
Dari perspektif komunikasi, EC merupakan pengiriman informasi, produk/layanan, atau pembayaran melalui lini telepon, jaringan komputer atau sarana elektronik lainnya.
Dari perspektif proses bisnis, EC merupakan aplikasi teknologi menuju otomatisasi transaksi dan aliran kerja perusahaan.
Dari perspektif layanan, EC merupakan satu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen dalam memangkas service cost ketika meningkatkan mutu barang dan kecepatan pelayanan.
Dari perspektif online, EC kepasitas jual beli produk dan informasi di Internet dan jasa online lainnya.

Proses yang ada dalam E-commerce adalah sebagai berikut :
a.    Presentasi electronis (Pembuatan Web site) untuk produk dan layanan.

b.    Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.

c.  Otomasi  account  Pelanggan  secara  aman  (baik  nomor  rekening maupun  nomor kartu kredit)

d.  Pembayaran  yang  dilakukan  secara  Langsung  (online)  dan  penanganan  transaksi (Januri, dkk, 2008).
  
 Jenis - jenis E- Commerce :
1. Business to Business (B2B)

2. Business to Consumer (B2C).

3. Consumen to consumen(C2C)

4. Comsumen to Business(C2B).

Model-Model E-Commerce di Indonesia

  1.  Iklan Baris, Penjual yang menggunakan social media atau forum untuk beriklan, biasanya tidak bisa langsung menyelesaikan transaksi pada website yang bersangkutan. Namun penjual dan pembeli harus berkomunikasi secara langsung untuk bertransaksi. Contoh iklan baris: OLX.co.id (sebelumnya Tokobagus), Berniaga, dan FJB-Kaskus.
  2. Retail, merupakan jenis e-commerce yang dimana semua proses jual-beli dilakukan melalui sistem yang sudah diterapkan oleh situs retail yang bersangkutan. Oleh karena itu, kegiatan jual-beli di retail relatif aman, namun biasanya pilihan produk yang tersedia tidak terlalu banyak, atau hanya fokus ke satu-dua kategori produk
  3. Marketplace, bisa dianggap sebagai penyedia jasa mall online

Kunci Sukses dalam E-Commerce

  1. Menyediakan harga kompetitif
  2. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
  3. Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
  4. Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon.
  5. Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
  6. Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain.
  7. Mempermudah kegiatan perdagangan

Aplikasi bisnis

  • E-mail dan Messaging
  • Content Management Systems
  • Dokumen, spreadsheet, database
  • Akunting dan sistem keuangan
  • Informasi pengiriman dan pemesanan
  • Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
  • Sistem pembayaran domestik dan internasional
  • Newsgroup
  • On-line Shopping
  • Conferencing
  • Online Banking/internet Banking
  • Product Digital/Non Digital
  • Online SEO

 Keuntungan e-Commerce

1. Bagi Perusahaan, memperpendek  jarak, perluasan pasar, perluasan  jaringan mitra  bisnis  dan  efisiensi,  dengan  kata  lain  mempercepat  pelayanan  ke pelanggan, dan pelayanan  lebih responsif, serta mengurangi biaya-biaya yang berhubungan  dengan  kertas,  seperti  biaya  pos  surat,  pencetakan,  report,  dan sebagainya sehingga dapat meningkatkan pendapatan.

2.   Bagi Consumen, efektif, aman secara fisik dan flexible.

3.  Bagi Masyarakat Umum, mengurangi  polusi  dan  pencemaran  lingkungan, membuka peluang kerja baru, menguntungkan dunia akademis, meningkatkan kualitas SDM (Januri, dkk, 2008)
 

Manfaat secara Rinci :

a. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
Transaksi on-line yang membuat semua orang di seluruh dunia dapat memesan dan membeli produk yang dijual hanya dengan melalui media computer dan tidak terbatas jarak dan waktu.
b. Menurunkan biaya operasional (operating cost).
Transaksi E-Commerce adalah transaksi yang sebagian besar operasionalnya diprogram di dalam komputer sehingga biaya-biaya seperti showroom, beban gaji yang berlebihan, dan lain-lain tidak perlu terjadi
c. Melebarkan jangkauan (global reach).
Transaksi on-line yang dapat diakses oleh semua orang di dunia tidak terbatas tempat dan waktu karena semua orang dapat mengaksesnya hanya dengan menggunakan media perantara komputer.
d. Meningkatkan customer loyalty.
Ini disebabkan karena sistem transaksi E-Commerce menyediakan informasi secara lengkap dan informasi tersebut dapat diakses setiap waktu selain itu dalam hal pembelian juga dapat dilakukan setiap waktu bahkan konsumen dapat memilih sendiri produk yang dia inginkan.
e. Meningkatkan supply management.
Transaksi E-Commerce menyebabkan pengefisienan biaya operasional pada perusahaan terutama pada jumlah karyawan dan jumlah stok barang yang tersedia sehingga untuk lebih menyempurnakan pengefisienan biaya tersebut maka sistem supply management yang baik harus ditingkatkan.
f Memperpendek waktu produksi.


Kerugian e-Commerce
1. Meningkatkan Individualisme, pada perdagangan elektronik seseorang dapat bertransaksi  dan  mendapatkan  barang/jasa  yang  diperlukan  tanpa  bertemu dengan siapapun. 
2.    Terkadang  Menimbulkan  Kekecewaan,  apa  yang  dilihat  dilayar  monitor komputer kadang berbeda dengan apa yang dilihat secara kasat mata

Masalah E-Commerce

  1. Penipuan dengan cara pencurian identitas dan membohongi pelanggan.
  2. Hukum yang kurang berkembang dalam bidang e-commerce ini
  3. System Penetration
    Orang-orang yang tidak berhak melakukan akses ke system computer dapat dan diperbolehkan melakukan segala sesuatu sesuai dengan keinginannya.
  4. Authorization Violation
    Pelanggaran atau penyalahgunaan wewenang legal yang dimiliki seseorang yang berhak mengakses sebuah sistim
  5. Planting
    Memasukan sesuatu ke dalam sebuah system yang dianggap legal tetapi belum tentu legal di masa yang akan datang
  6. Communications Monitoring
    Seseorang dapat mernantau semua infonnasi rahasia dengan melakukan monitoring komunikasi sederhana di sebuah tempat pada jaringan komunikasi
  7. Communications Tampering
    Segala hal yang membahayakan kerahasiaan informasi seseorang tanpa melakukan penetrasi, seperti mengubah infonnasi transaksi di tengah jalan atau membuat sistim server palsu yang dapat menipu banyak orang untuk memberikan infonnasi rahasia mereka secara sukarela.
  8. Denial of service
    Menghalangi seseorang dalam mengakses informasi, sumber, dan fasilitas-fasilitas lainnya.
  9. Repudiation
    Penolakan terhadap sebuah aktivitas transaksi atau sebuah komunikasi baik secara sengaja maupun tidak disengaja.


     

 SUMBER INFO :  (1) (2) (3) (4)
B2C (Business to Consumer)
 
Business-to-consumer (B2C) adalah suatu proses bisnis dimana penjual (produsen) berhadapan langsung dengan pembelinya (consumer). Sifat dari bisnis tersebut adalah terbuka dan bebas dimanfaatkan oleh khalayak umum. Cara mengaksesnya melalui sebuah website yang disediakan oleh sang penjual. 
 
B2C tidak terlalu membutuhkan akuntabilitas yang baik dan  hubungan yang formal dengan pelanggan dalam transaksinya. Hal ini tentu berbeda dengan Business-to-business (B2B) yang memerlukan hal-hal tersebut untuk menjaga profesionalitas dengan perusahaan yang menjadi partnernya. Selain itu karakteristik yang perlu menonjol dari B2C adalah kemampuan untuk membuat sebuah direct relationship dengan consumer tanpa campur tangan dari pihak perantara (distributor). Pada perusahaan B2C teknologi yang interaktif memeungkinkan perusahaan untuk membuat akses kepada consumer. 
 
Jenis bisnis ini dalam skala besar banyak terjadi dalam bidang usaha retail, salah satunya yaitu Amazon. Namun tidak menutup kemungkinan dalam bidang usaha lainnya.. Amazon sebagai salah satu perusahaan retail besar dunia melakukan kontak langsung dengan konsumennya. Produk-produk yang ditawarkan dapat diakses secara langsung oleh pembeli tanpa perlu adanya perantara dengan cara mengakses langsung websitenya yaitu Amazon.com.

Proses transaksi :
 
1.Consumer melakukan pemesanan suatu produk melalui website perusahaan. 
2.Apabila produk mana yang akan dibeli sudah diputuskan , maka consumer akan masuk ke halaman Shopping Chart. 
3.Consumer tidak perlu melakukan pembayaran secara langsung, melainkan cukup dengan fasilitas transfer pada rekening bank.
4.Setelah pembayaran selesai, maka perusahaan akan mendapatkan pemberitahuan tentang pemesanan tersebut.
5. Kemudian perusahaan akan mengirim produk dari gudang ke consumer dengan menggunakan jasa pengiriman.  
 
Consumer adalah hal yang mutlak dibutuhkan apabila sebuah bisnis ingin dipertahankan. Terlebih pada bisnis yang bertipe B2C yang notabene profitnya berasal dari consumer. Selain harus mendapatkan consumer, B2C juga harus mempertahankannya dalam jangka waktu yang panjang. Untuk dapat mencapai hal tersebut penerapan CRM (Customer Relationship Management) sangatlah dibutuhkan.
 
Terdapat 5 primary stages dari CRM yang membantu perusahaan membuat hubungan yang erat dengan consumer. Yaitu costumer fortofolio analysis, costumer intimacy, network development, value proposition development, dan managethe costumer lifestyle. Yang pertama dengan CRM perusahaan dapat mengidentifikasikan consumer mana yang dikira akan mendatangkan profit dikemudian harinya. Pada contoh Amazon diatas, perusahaan dapat mencatat consumer mana yang sekiranya sering melakukan transaksi di Amazon. Kedua, CRM akan memberikan detail lebih lanjut tentang consumer tersebut. Ketiga, untuk menimbulkan kenyamanan, perusahaan dapat membuat hubungan yang lebih akrab dengan consumer. Salah satunya dengan cara tidak memanggil consumer dengan ID ketika consumer melakukan transaksi yang kedua kali atau seterusnya. Keempat, Melalui CRM perusahaan juga dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan dari produk yang ditawarkan prusahaan tersebut.
Dan yang terkahir agar consumer tersebut menjadi loyal dan setia ke perusahaan, perusahaan dapat memberikan reward. Pada contoh Amazon di atas salah satunya dengan cara memberikan diskon untuk transaksi selanjutnya.
 
contoh Beberapa perusahaan yang melayani B2C antara lain
    Amazon (www.amazon.com)  
    Cisco (www.cisco.com)
    Blackberry (www.Blackberry. com)
    Apple (www.Apple.com)
    Nokia (www.Nokia.co.id)